Rabu, 07 Maret 2012

COP BUSI KUALITAS RACING-MENGHEMAT BENSIN S/D 30% UTK SEMUA TYPE SPD MOTOR

NEIHON-COP BUSI RACING BLUE FIRE TECHNOLOGY
Satu2nya cop busi yang memakai system Racing untuk pemakaian sehari-hari utk semua jenis sepeda motor agar pengapian lebih stabil.
KEGUNAAN:
1.Menghaluskan suara mesin
2.Tarikan lebih enteng
3.Mudahkan distater
4.Menstabilkan pengapian busi
5.Hemat bahan bakar s/d 30%
6.Anti air (kedap air)
7.Busi lemah tetap dapat dipakai

Kebiasaan Pemula Urus Karburator

Pemilik motor pemula yang baru ngeh mesin, biasanya suka enggak tahan kalau melihat karburator masih dalam kondisi standar. Komponen di luar dan di dalam maunya dikulik, katanya biar tarikan tambah yahud. Padahal kalau salah pasang apalagi nggak tahu sistem kerja masing-masing part yang ada di dalam, kemungkinan besar banyak bensin terbuang percuma. Bahkan tenaga motor cenderung menurun.

Makanya buat yang mau tahu jangan sesekali mengubah posisi klip di jarum skep, sekrup setelan udara atau mengganti ukuran spuyer. Bila salah posisi, kucuran bensin dan debit udara pasti jadi enggak imbang. Efeknya motor jadi susah hidup, langsam nggak normal hingga sering mbrebet akibat kekeringan atau kelebihan gas bakar.

Untuk motor standar yang perlu diperhatikan adalah memastikan tidak ada debu atau kerak di lubang aliran bensin-udara berikut spuyernya. Itu aja,

Waspadai Karat di Karburator Vakum!


Jarang dicek sebabkan timbulnya karat
Karena jarang servis, karet vakum karburator CV (Constant Velocity) pastinya jarang dibongkar. Namun akibatnya  skep karbu jadi bermasalah. “Kotoran dari debu yang menempel, menyebabkan karat di skep. Efeknya gerak naik-turun skep jadi terhambat dan rpm mesin sulit dikontrol,” ucap Yudi PJ, mekanik PJ Motor di Jl. Pejuangan, sisi selatan tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Nah, kalau bodi piston skep sudah ditimbuni kerak dan permukaan jadi kasar, biasanya gerak naik-turun jadi terganggu. Tunggangan jadi enggak stabil di rpm bawahnya. Lantaran akselarasi dan deselarasi jadi lambat dibuatnya.

 Biar rata kembali diampelas pakai yang paling halus
Untuk itu Yudi sarankan untuk segera dibersihkan sekaligus diratakan. Langkah pertama adalah membersihkan tumpukan karat dipermukaan piston skep pakai ampelas paling halus. Namun awas jangan sembarang ampelas.

“Tapi, kalau mau permukaannya lebih rata, bisa juga gunakan pasta khusus yang dapat meratakan permukaan piston lebih halus lagi,” ingatnya.

Atau sebisa mungkin jangan menggunakan ampelas. Lebih aman pakai kertas koran dicampur pasta pembersih bodi motor yang kuning itu lho. 

Sandhi Racing, Spesialis Thailand Look


 Rinal didampingi Itik dan Momo siap modif skubek fashion
Salah satu acuan dalam modifikasi skubek saat ini adalah Thailand. Kalau anak skubek bilang sih Thai Look (TL), nama buat modifikasi yang meniru dari negeri gajah putih itu. Seperti Rinaldi yang mengibarkan bendera Shandi Racing (SR), salah satu yang fokus untuk aliran ini.

"Semua skubek yang masuk ke tempat saya bergaya seperti itu, sebab aliran ini membuat motor terlihat lebih gaya dan tetap nyaman dikendarai," kata Rinal, sapaan akrabnya.

Ciri TL ini antara lain penggunaan roda ring 17 inci yang telapaknya tidak lebar. "Tapi, haus pintar memilih pelek yang pas. Baik modelnya maupun warna," kata ayah 1 anak ini.

Selain itu di bodi tidak terlalu banyak ubahan. "Lebih fokus pada permainan warna saja," kata pria 23 tahun ini. Untuk urusan kelir ini, Rinal biasanya lebih pada konseptor saja. Bengkel yang mengerjakan pengecatannya terserah konsumen.

Karena sudah banyaknya hasil karyanya, Rinal juga membuat komunitas bagi para customernya. Nama komunitas ini sama dengan nama bengkelnya. Layaknya komunitas, mereka juga punya jadwal kopdar dan kumpul-kumpul.

"Biasanya ngumpul di JIExpo Kemayoran. Selain untuk tukar cerita, kalau kami ngumpul seperti ini biasanya juga untuk menjaring calon pelanggan," tutupnya

Satria FU150 Berjuluk Setan 7,2 detik!

Suzuki Satria FU150 ini pernah berjaya di  Monas (Jakpus), Pondok Indah (Jaksel), Bintaro (Jaksel), Kebon Nanas (Kebayoran Lama) dan sebagainya? Dulu grafisnya merah putih jawara ‘trek malam hari’?

Sekarang dah ganti penampilan lewat permainan cutting stickernya Nineworks Graphic di daerah Tanah Kusir, Jaksel. Pemilik motor ini Reza Tofani yang juga berdomisili di Tanah Kusir, Jaksel.

Hyper underbond Reza itu udah banyak  mempecundangi Honda CBR korekan, bebek bore-up, Yamaha RX-King, Scorpio atau motor setipe (Satria FU). Kadang juga suka tarung sama Kawasaki Ninja 250R.

Malah lari motor ini pernah diukur pakai Vericom milik AHRS oleh rekannya dari Bandung, catatan waktu buat menempuh jarak 201 meter hanya butuh 7,2 detik. Makanya wajar bila di kalangan speedgoers, motor ini dijuluki ‘Satria Setan’ atau ‘Satria Siluman. Wekkss..!?

Otak pengapian mengandalkan BRT Dualband tipe TR ( Tune up / racing)
Oh ya, Reza juga suka iseng menantang jagoan balap malam di Jakarta dan sekitarnya. Lawannya kebanyakan mengusung korekan mesin full spek. Namun bisa ia taklukkan, lalu setelah itu menghilang tanpa jejak. Tanpa si lawan tahu siapa pemilik motor dan seperti apa oprekan mesinnya.

Tampang, si Setan Siluman tak menandakan kalo ini motor kencang. “Karena gak ada yang istimewa dari tampilannya. Kayak motor standar aja. Bodi masih bawaan pabrik. Hanya setang jepitnya diganti Ride It dan pakai foot step R Pro,” urai Reza. Plus knalpot free flow hasil custom antara produk HMF (header) dan DBS (silencer).

Tapi kalau dibedah daleman mesinnya, baru deh ketahuan belangnya, eh, keistimewaannya. Ternyata kapasitas dapur pacunya sudah tidak perawan lagi, Cuy! Menurut Reza, piston pakai punya Yamaha Scorpio berdiamter 72 mm (standar Satria FU 62 mm). Lalu pin kruk as diganti yang beroffset 2 mm, atau tenar disebut pin stroker.

Karburator PE28 Dengan kombinasi Spuyer 55/155 (pj/mj)
Alhasil langkah piston yang semula hanya 48,8 mm (standar), melonjak jadi 52,8 (naik 4 mm). Nah, kalau dihitung pakai rumus volume silinder, artinya kapasitas mesin sekarang jadi 214,8 cc. Weleh..weleh..!
Namun agar pucuk piston tidak menghajar kepala silinder lantaran strokenya naik, paking blok silinder bagian bawah diganti yang pakai yang tebal 2 mm.

Oh iya, masih kata Reza, dengan pemakaian piston berdiameter besar, mau tak mau boring standar kudu diganti yang lebih gede. “Gue pakai liner mobil diesel, Taft. Tapi konstruksinya gue ubah sedikit menganut semacam nat pada ujung atas maupun bawah. Tujuannya agar liner tak mudah miring atau melintir,” papar pria kelahiran 35 tahun yang lalu ini.

Saluran gas buang hasil custom header HMF dengan silincer DBS
Usai dibore-up dan distroke up, bagian kubah silinder ditata ulang. Diameter kubah diperlebar menyesuaikan diameter piston. Lalu skuis dibikin jadi 13º. Sementara head  sengaja tak dipapas lantaran menimbang motor masih buat harian dan kerap diajak turing ke luar kota.
“Kompresi gak  mau terlalu tinggi. Biar masih bisa pakai Pertamax campur Premium. Tapi kalau untuk balapan gue pakainya Pertamax Plus,” tukas Reza.

Untuk membesarkan pasokan campuran gas ke ruang bakar, Reza menukar karburator standar pakai PE28. Spuyernya disetting ulang dengan memperbesar ukuran pilot jet 5 step dari standar bawaan PE28, yakni 55. Sedang main jet dibiarkan pakai standar PE, yaitu 155.

Sebelumnya, saluran masuk diporting polish kurang lebih 1 mm. Sementara lubang buangnya diperbesar pada bagian yang mengarah klep, sehingga bentuknya jadi agak menirus. Tak cukup sampai di situ, noken as diganti berdurasi tinggi lansiran Kawahara. “Gue pakai yang durasi 280º. Trus, shimnya diganti dengan settingan clea­rance klep in jadi 0,20 mm, sedang outnya 0,30 biar putaran mesin bisa lebih tinggi,” papar Reza.

Data Modifikasi

Piston: Yamaha Scorpio (72 mm)
Pin stoker: 2 mm
Boring: Taft diesel
Bore x stroke: 72 x 52,8 mm
Kapasitas sekarang: 214,8 cc
Noken as: Kawahara, durasi 280º
Clearance klep in/out : 0,20 & 0,30 mm
Per klep: Standar diganjal ring 2 mm
Karburator: Keihin PE 28
Pilot jet: 55
Main jet: Standar PE (155)
Knalpot: Silencer DBS
CDI: BRT Dual Band kurva TR
Kampas kopling: Daytona
Per kopling: Ellios
Bahan bakar: Pertamax Plus
Foot step: R Pro
Setang jepit: Ride It

Bungkus Leher Knalpot Satria FU150, Tarikan Maknyus!

Knalpot memang panas, apalagi bagian header-nya. Jadi, memang perlu dihindari terkena tubuh, bukan? Soal panas ini, ternyata memang diperlukan dalam proses pembakaran. Ma­lah perlu dipertahankan agar tidak terlalu cepat lepas panasnya.


Lilitan tak perlu terlalu tebal
Bagaimana caranya? “Bisa menggunakan pembungkus header, seperti digunakan oleh mobil,” terang Michael Andries, dari Mtuning, di kawasan Cireundeu, Tangerang, Banten. Di bagian header ini, dibungkus bahan yang terbuat dari serat asbes itu.

Pengalaman seorang pengguna Suzuki Satria FU, merasakan tarikan di putaran atas lebih ‘berisi’ setelah header alias leher knalpotnya terbungkus peranti ini. “Sebelumnya di putaran atas agak ngempos, setelah dibungkus, jadi lebih enak nariknya,” terang Reza yang merasakan sendiri efeknya.

Agar lentur lembaran fiber direndam air

Seperti header mobil panas di manifold dipertahankan
Kenapa bisa begitu? Menurut lelaki yang disapa Mike itu, suhu di leher knalpot tersebut menjadi lebih stabil, dengan pelepasan panas yang tidak terlalu cepat, ketimbang dengan kondisi terbuka.

Untuk membungkusnya, bisa beli bahan baku berupa serat asbes yang biasanya dijual dalam bentuk gulungan dengan panjang sekitar 5 hingga 10 meter. Kisaran harganya sih bermacam-macam, mulai dari Rp 60 ribu hingga 200 ribu .

Lilitkan saja pada leher knalpot, tak perlu terlalu tebal, cukup hingga bagian metalnya tertutup, sebelumnya ujung serat ini diikat menggunakan kawat. Nah, setelah terbungkus lehernya, tak akan terasa panas lagi dari luar.
Meski di dalamnya malah panas knalpot ini dipertahankan, demi pembakaran. “Tetapi ada catatan tersendiri soal header yang dibungkus ini, jika kerap terkena air akan bikin karat,” tutur Mike. Jadi, perlu sering dibersihkan ketika habis hujan-hujanan.

PERATURAN DRAG BIKE

PERATURAN DRAG BIKE


DRAG BIKE adalah kejuaraan mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi yang dilakukan didalam sebuah lintasan pacu aspal yang tertutup yang terdiri dari dua buah jalur lurus sejajar dengan panjang yang sama.
I. LINTASAN UNTUK DRAG BIKE
  1. Lintasan terdiri dari dua buah jalur dengan lintasan pacu dari Garis Start sampai dengan Garis Finish sepanjang 201 meter dan panjang lintasan pengereman sepanjang 201 meter.
  2. Lebar lintasan pacu minimal 4 meter tiap jalur.
  3. Lintasan harus bebas dari halangan/hambatan, dengan kondisi jalur aspal yang datar dan rata.
  4. Lintasan pacu dan pengereman harus diberi pemisah jalur yang tidak menghalangi pandangan dengan ban atau karung dengan tinggi minimal 60 cm.
  5. Lintasan pacu dan pengereman yang berbatasan dengan penonton wajib dipisahkan dengan pagar pembatas yang tertutup rapat, Minimal 1,5 meter dari tepi jalur lintasan.
  6. Dibelakang garis start harus disediakan daerah untuk persiapan, line up dan start dengan minimal panjang 10 meter.
II. PESERTA
  1. Peserta wajib memiliki Kartu Izin Start untuk Kategori Balap Motor.
  2. Setiap peserta hanya diijinkan untuk mengikuti maksimal 3 kelas Utama.
  3. Setiap peserta diwajibkan memakai satu nomor start di setiap kelas yang diikuti.
  4. Setiap peserta hanya boleh mendaftar satu kali di kelas yang sama.
  5. Setiap peserta wajib mendaftar minimal satu kelas di Kelas Utama.
  6. Penggantian peserta sesudah scruttinering dilarang keras.
III. KELAS-KELAS UTAMA
Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Nasional Drag Bike adalah :
  1. Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up
  2. Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up
  3. Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up
  4. Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up.
Adapun kelas-kelas lainnya merupakan Kelas Pendukung. IV. BATAS KAPASITAS SILINDER
Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 250 cc
Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 130 cc
Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up : 135 cc s/d 155 cc
Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 125 cc
V. TATA CARA LOMBA
  1. Lomba dilaksanakan dalam 2 heat.
  2. Urutan start Heat kedua berdasarkan hasil dari Heat Pertama. Waktu terkecil pertama start dahulu, dilanjutkan urutan waktu terkecil kedua dan
    seterusnya.
  3. Pada saat peserta masuk ke area starting, peserta akan ditentukan panitia jalur mana yang akan dipergunakan peserta tersebut (jalur A atau B),
    dengan jalur yang berbeda setiap heat.
  4. Peserta wajib membawa kendaraannya dan hadir ditempat start sesuai dengan jadwal start untuk kelas tersebut.
  5. Peserta yang terlambat hadir 5 menit setelah peserta terakhir didalam kelas tersebut dianggap mengundurkan diri.
  6. Tidak diperbolehkan memperbaiki kendaraan di area starting.
  7. Tidak diperbolehkan memindahkan gigi dengan tangan.
  8. Kedua tangan harus memegang stang kendaraan dan tidak diperbolehkan mengangkat kaki, baik sebelah maupun kedua-duanya keatas jok.
  9. Peserta yang mencuri start langsung dikenakan sanksi Diskualifikasi.
  10. Start dilakukan dalam keadaan mesin hidup/menyala.
  11. Perlombaan ini terdiri dari dua heat yang mengambil waktu tempuh tercepat dalam detik dan pecahannya (Best time).
  12. Pencatatan waktu dilakukan digaris Finish yang dilakukan dengan alat cetak dan didukung pencatatan biasa (alat cetak waktu bukan suatu keharusan).
  13. Hasil waktu tempuh peserta yang dikeluarkan oleh kamar hitung adalah mutlak dan tidak dapat diprotes/diganggu gugat.
  14. Jika terjadi nilai waktu yang sama, pemenang ditentukan dari catatan waktu yang terbaik di heat kedua.
  15. Bila masih sama, untuk menentukan pemenang dilihat dari kapasitas cc yang lebih kecil.
  16. Ada atau tidaknya suatu protes panitia berhak memerintahkan pembongkaran mesin kendaraan peserta. Sanksi : Diskualifikasi.
VI. PENGHENTIAN LOMBA DAN RESTART.
Jika lomba harus dihentikan, baik karena ada kecelakaan, cuaca yang tidak mengijinkan atau munculnya situasi yang membahayakan apabila lomba diteruskan, maka Pimpinan Perlombaan akan mengumumkannya di garis start. Batas waktu 30 menit setelah lomba dihentikan, diadakan pemantauan situasi bersama Dewan Juri.
Keputusan untuk menghentikan lomba (dengan alasan apapun), merupakan wewenang Pimpinan Perlombaan atau Dewan Juri. Apabila Pimpinan Perlombaan tidak di tempat, dapat dilakukan oleh Wakil Pimpinan Perlombaan.
Apabila lomba dihentikan ketika start baru diselesaikan 3 pembalap atau kurang maka :
  1. Lomba sebelum dihentikan dinyatakan batal.
  2. Semua Pembalap yang mengikuti lomba dapat melakukan restart.
  3. Jika lomba tidak mungkin dimulai kembali, maka lomba tersebut dianggap tidak dilaksanakan dan para Pembalap tidak mendapat point kejuaraan.
  4. Restart harus sudah dilakukan selambat-lambatnya 30 menit setelah penghentian lomba.
Apabila lomba dihentikan setelah start diselesaikan 3 pembalap atau lebih, tetapi di bawah 2/3 dari jumlah peserta yang terdaftar di kelas tersebut, maka :
  1. Bagian dari lomba sebelum dihentikan dinyatakan sah dan merupakan bagian dari lomba secara keseluruhan.
  2. Hasil bagian sebelum lomba dihentikan diambil /dihitung saat para pembalap menyelesaikan start secara penuh tanpa ada tanda Bendera Merah.
  3. Dengan demikian maka :
    1. Pembalap yang diperbolehkan melakukan restart, adalah mereka yang belum melakukan start di bagian lomba sebelum dihentikan.
    2. Pembalap diperbolehkan melakukan perbaikan pada motornya.
    3. Restart harus dilakukan selambat-lambatnya 30 menit setelah lomba dihentikan.
    4. Apabila restart tidak mungkin dilaksanakan dan lomba dinyatakan selesai sampai saat dihentikan, maka point/nilai kejuaraan yang diberikan kepada para pemenang adalah setengah dari point kejuaraan yang tercantum dalam Peraturan Pelengkap. Apabila 2/3 dari jumah lap yang tercantum dalam Peraturan Pelengkap telah diselesaikan, maka :
      1. Lomba dinyatakan selesai.
      2. Posisi/Peringkat Pembalap ditentukan oleh hasil masing-masing Pembalap s/d saat dihentikan.
      3. Point/nilai kejuaraan diberikan secara penuh.
VII. POINT DAN HADIAH UNTUK SETIAP KELAS UTAMA :
POINT/ANGKA/NILAI KEJUARAAN.

  1. Point/angka diberikan kepada pemenang :
    1. Tiap Heat : pada lomba yang terdiri dari beberapa Heat.
    2. Peserta akan kehilangan seluruh point yang diraihnya apabila memanipulasi data nama asli sesuai kartu pengenal sah, umur, domisili, kategori maupun data lainnya. Dilarang keras memakai nama panggilan, alias maupun julukan.
    3. Tiap Putaran perlombaan dari suatu rangkaian seri kejuaraan.
  2. Point/angka yang diberikan kepada pemenang adalah :
  3. Pemenang ke 1 - 25 Pemenang ke 8 - 8
    Pemenang ke 2 - 20 Pemenang ke 9 - 7
    Pemenang ke 3 - 16 Pemenang ke 10 - 6
    Pemenang ke 4 - 13 Pemenang ke 11 - 5
    Pemenang ke 5 - 11 Pemenang ke 12 - 4
    Pemenang ke 6 - 10 Pemenang ke 13 - 3
    Pemenang ke 7 - 9 Pemenang ke 14 - 2
    Pemenang ke 15 - 1
  4. Hadiah :
    • Juara I Rp. 1.250.000,- + Piala
    • Juara II Rp. 1.000.000,- + Piala
    • Juara III Rp. 800.000,- + Piala
    • Juara IV Rp. 600.000,- + Piala
    • Juara V Rp. 400.000,- + Piala
  5. Hadiah uang tersebut dibagikan dengan ketentuan :
    1. Keseluruhan hadiah uang tersebut diatas dibagikan apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut sekurang-kurangnya 15 peserta.
    2. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut 12 peserta atau lebih tetapi kurang dari 15 peserta, hadiah uang hanya diberikan kepada
      Juara I, II, III. Sedangkan Juara IV dan V hanya menerima Piala saja.
    3. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut hanya 8 peserta atau lebih tetapi kurang dari 12 peserta, maka hadiah uangnya hanya diberikan kepada juara I, sedangkan Juara II – IV hanya menerima Piala saja.
VIII. BIAYA PENDAFTARAN
Biaya pendaftaran maksimal sebesar Rp 200.000,-
IX. SPESIKASI GERBANG START DAN LAMPU START
  1. Lampu berada ditengah lintasan berjarak 3-4 meter dari garis/gerbang start dengan ketinggian 2–2,5 meter dari permukaan lintasan.
  2. Garis start berupa 2 garis lurus sejajar melintang dilintasan dengan jarak 50 cm pada saat peserta melakukan start roda depan berada diantara 2 garis tersebut dalam keadaan diam/statis.
  3. Sensor jump start sejajar dengan garis luar (pasal 8.2)
  4. Start dilakukan pada saat lampu merah padam (apabila mengunakan lampu merah) atau pada saat lampu hijau menyala (apabila mengunakan
    system Chrismas Tree).
X. PERATURAN TENTANG TEKNIK MOTOR DRAG BIKE
Kendaraan yang diperbolehkan turut serta adalah semua sepeda motor yang diproduksi negara Asia, kecuali pada kelas Campuran.
Untuk semua kelas, ketentuan masalah teknik kendaraan yang boleh dirubah atau diganti adalah :
  1. Kapasitas mesin sesuai dengan kelasnya masing-masing.
  2. Pelek depan dan belakang diperbolehkan diganti dengan minimum 16 inci dan maksimum 19 inci dan merupakan pelek untuk sepeda motor.
  3. Ban bebas, baik slick maupun non slick. Akan tetapi harus mempunyai kedalaman minimal 2 mm dan merupakan ban untuk sepeda motor, dengan ukuran minimal 2.00.
  4. Ukuran-ukuran ban minimal 50/90 – 17 depan
  5. Ukuran-ukuran ban minimal 60/90 – 17 belakang
  6. Spatbord depan harus terpasang boleh dirubah/diganti.
  7. Rem depan dan belakang harus terpasang dan berfungsi sempurna.
  8. Rangka diperbolehkan dibor, dengan batasan minimal 10 cm dari sambungan rangka.
  9. Suspensi depan dan belakang boleh dirubah atau diganti, akan tetapi sistem suspensi depan harus merupakan jenis telescopic dengan hydroulic atau friction dumping dan tidak membahayakan peserta. Diperbolehkan memasang stabilisator.
  10. Suspensi depan mempunyai spasi gerak peredaman minimal 5 cm.
  11. Panjang atas sisa as suspensi depan tidak boleh menonjol lebih dari 5 cm di atas stang dan diberi tutup pengaman.
  12. Suspensi belakang boleh dirubah atau diganti dari suspensi ganda menjadi monoshock atau sebaliknya dari monoshock menjadi ganda.
  13. Tangki bahan bakar boleh dirubah atau diganti tetapi harus terpasang dengan kuat pada rangka dan bahan bakar tidak mudah tumpah, di mana pengganti tangki tidak boleh terbuat dari bahan plastik (tabung oli, jerigen dan lain-lain dilarang, kecuali bawaan dari pabrik) dan harus mempunyai katup/ kran pembuka dan penutup.
  14. Tangki bahan bakar tidak boleh merupakan bagian dari kerangka/frame kendaraan.
  15. Wajib memasang tombol cut off (pemutus arus) untuk mematikan mesin.
  16. Jok boleh dirubah atau diganti dan dirancang supaya pengendara aman dan nyaman duduk pada posisinya, harus terpasang kuat dengan ketebalan minimum 3 cm, serta harus mempunyai rangka tersendiri.
  17. Posisi pijakan kaki/footstep boleh dirubah atau diganti.
  18. Pipa knalpot boleh diganti, tetapi panjangnya ke belakang tidak melebihi ban belakang dan tidak mengenai pengendara, tangki bahan bakar atau ban.
  19. Ujung stang/handlebar harus tertutup karet, sedangkan ujung batang handle rem dan kopling harus bundar, tidak boleh lancip dan runcing.
  20. Diperbolehkan untuk melakukan modifikasi/perubahan untuk seluruh bagian dalam mesin dan perseneling (gear box).
  21. Stang stir (pengemudi )boleh dirubah pakai system stang jepit.
  22. Kedudukan tempat pijak (footstep) boleh dirubah/dipindahkan kedudukannya .
  23. Wajib membuat papan nomor untuk didepan motor boleh rata atau melengkung.
  24. Berat kendaraan + pembalap sesuai dengan kelas-nya:
    Berat Kering (Tanpa bahan bakar)
    1. Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up : 125 kg.
    2. Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up : 115 Kg.
    3. Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up : 125 Kg.
    4. Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up : 115 Kg.
    Balast atau pemberat harus berupa lempengan timah yang terikat dengan sempurna pada rangka tengah motor
  25. Karburator bebas.
  26. System pengapian bebas
XI. LAIN-LAIN
  1. Apabila ada pasal yang membahas hal yang sama antara Peraturan Balap Motor dengan Peraturan Drag Bike maka yang digunakan adalah Peraturan
    Drag Bike.
  2. Apabila ada Peraturan yang belum tercakup di dalam Peraturan ini, semuanya mengacu kepada Peraturan Balap Motor, yaitu : Peraturan Dasar
    Olahraga Sepeda Motor Nasional berikut Lampiran-lampirannya.